Menu

Mode Gelap
Raffi Ahmad Minta Warga Bogor Selatan Pilih Ryan Sulistijo jadi Anggota DPRD Tebus Sembako Murah Rp5000, Aksi CDGM TKRPP Kota Bogor Bareng Relawan Ganjar Membludak Ganjar Canvasing Day, TKRPP Kabupaten Bogor Bareng Relawan Blusukan Ke Kampung – Kampung Yonif 751/VJS Bareng Pemuda Panca Marga Berikan Penyuluhan Bela Negara Theo Lantik LPM se Bogor Tengah, Eko Prabowo Pesan Jaga Netralitas di Tahun Politik

Nasional · 21 Jul 2023 07:43 WIB

Diah Pitaloka Soroti Minimnya Perlindungan Hukum Korban TPPO


 Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Diah Pitaloka juga Politisi PDI Perjuangan saat di wawancarai wartawan seusai menjadi narasumber dalam sosialisasi pemahaman hak perempuan serta pencegahan TPPO di Kota Bogor, Kamis (20/7/2023). Perbesar

Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Diah Pitaloka juga Politisi PDI Perjuangan saat di wawancarai wartawan seusai menjadi narasumber dalam sosialisasi pemahaman hak perempuan serta pencegahan TPPO di Kota Bogor, Kamis (20/7/2023).

AQLNews.id, Bogor – Masih minimnya perlindungan hukum terhadap korban Tindak Pidana Perdagangan Orang  (TPPO) serta kekerasan pada perempuan dan anak, menjadi sorotan Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Diah Pitaloka.

Ia meminta hukum bisa berpihak kepada korban dan membangun rasa keadilan bagi masyarakat sehingga masyarakat tidak kebingungan ketika berhadapan dengan hukum.

Selain itu, ia menilai perlu adanya penguatan dalam upaya mencegah terjadinya TPPO. Selain penegakan hukum, upaya pencegahan juga dikuatkan pada layanan pengaduan terkait hal tersebut.

“Intinya orang yang mengalami ini (TPPO) setidaknya langsung bisa mengadukan atau melaporkan dan merasa terlindungi,” kata Diah seusai menjadi narasumber dalam sosialisasi pemahaman hak perempuan serta pencegahan TPPO di Kota Bogor, Kamis (20/7/2023).

Politisi PDI Perjuangan ini mengatakan, banyak hal yang menjadi pembahasan Komisi VIII dan perhatian masyarakat salah satunya isu perempuan dan anak.

“Jadi saya di beberapa pertemuan pasti selalu menyisipkan persoalan perempuan dan anak. Hari ini bekerjasama dengan Kementerian PPPA menggelar seminar tentang TPPO,” katanya.

Lebih lanjut Diah mengatakan, terkait TPPO sebetulnya tidak hanya pekerja migran, namun mulai banyak juga TPPO ini dengan modus online.

Karena itu, menurutnya, sudah harus mencari inovasi dalam sistem pelaporan, perlindungan, bahkan pendekatan dengan partisipasi komunitas dan juga pemantauan lingkungan yang tentunya dengan tidak melanggar privasi.

“Lalu jika ada kasus-kasus misalnya orang mengalami penipuan, sekarang kan akses komunikasi itu gampang, nah menurut saya perkuat online sistem. Tapi tidak hanya online, pelayanannya harus mendatangi,” imbuhnya.

Penguatan portal pengaduan terkait TPPO, kekerasan seksual, KDRT dan dan sebagainya, terang Diah, harus juga mulai dikembangkan berbasis komunitas dan berbasis online tetapi pelayanan yang sigap, cepat tanggap dalam merespon laporan-laporan sangat diperlukan.

“Selebihnya bagaimana kita kemudian berharap hukum itu harus bicara yang sifatnya lebih implementatif, jangan kemudian kuat di kerangka norma tetapi lemah dipenindakan,” katanya.

Diah mengatakan, Kementerian PPPA ada kelebihan yang sifatnya koordinatif dapat mensinkronkan berbagai institusi maupun pihak lain dalam merespon setiap ada pelaporan.

“Seharusnya masyarakat berhadapan dengan hukum mereka bisa merasa terlindungi, bukan kebingungan atau kemudian merasa takut. Jadi itulah kultur yang menurut saya harus dibangun,” ujarnya.

Sekarang, masih kata Diah, Kementerian PPPA juga mulai banyak berjejaring dengan pemerintah daerah (Pemda) yang tentunya diharapkan dapat memperkuat upaya pencegahan terkait TPPO.

“Tentu kita berharap setiap pemda mempunyai inovasi yang tidak normatif, tetapi bisa mencegah, merespon cepat kasus-kasus TPPO, karena biasanya dalam kasus TPPO itu korban merasa tertipu, diiming-imingi, diberikan harapan dan ketika dia sadar kemudian bingung mau melakukan langkah apa dan kemana,” tandasnya.

Editor : Edwin S

Artikel ini telah dibaca 28 kali

badge-check

Jurnalis

Baca Lainnya

HUT ke 65 Kebun Raya Bali, Usung Konsep ‘Warisan Hijau’

16 July 2024 - 13:28 WIB

HUT ke 65 Kebun Raya Bali, Usung Konsep 'Warisan Hijau'

Kebun Raya Purwodadi Gelar Kelas Edukasi Tanaman Hias Kokedama, Antusias Pengunjung Meningkat

16 July 2024 - 13:24 WIB

Kebun Raya Purwodadi Gelar Kelas Edukasi Tanaman Hias Kokedama, Antusias Pengunjung Meningkat

Manjakan Pengunjung, Kebun Raya Purwodadi Hadirkan Instalasi Gembok Cinta dan Program Berbungah-bungah

20 June 2024 - 17:30 WIB

Manjakan Pengunjung, Kebun Raya Purwodadi Hadirkan Instalasi Gembok Cinta dan Program Berbungah-bungah (ist)

5 Spot Menarik yang Wajib Dikunjungi Saat Liburan ke Kebun Raya Purwodadi

19 June 2024 - 17:51 WIB

Kebun Raya Cibodas / Istimewa

Ketinggian Capai 3 Meter Lebih, Indukan Bunga Bangkai Mekar ke Tujuh Kalinya di Kebun Raya Cibodas

26 May 2024 - 22:50 WIB

Bentuk Nyata Peduli Inklusi, Kebun Raya Purwodadi Gelar Edukasi Bahasa Isyarat dan Tuli Mendongeng

21 May 2024 - 20:37 WIB

Bentuk Nyata Peduli Inklusi, Kebun Raya Purwodadi Gelar Edukasi Bahasa Isyarat dan Tuli Mendongeng (Foto: Istimewa)
Trending di Entertainment