AQLNews.id, Purwodadi – Sesuai dengan salah satu dari lima pilar Kebun Raya, yaitu edukasi, Kebun Raya Purwodadi membuat kelas edukasi kokedama untuk umum.
Kelas edukasi ini bertujuan menginformasikan bagaimana membuat kokedama ini dengan mudah dan dapat diterapkan di rumah. Apa itu kokedama?
Kokedama merupakan konsep seni tanaman hias dari Jepang. Teknik Kokedama adalah salah satu referensi teknik menanam tanpa tanah dan pot. Kata kokedama sendiri terdiri dari dua kata yaitu koke dan dama. Koke berarti lumut dan dama berarti bola yang jika digabungkan maka artinya adalah bola lumut.
Bentuk tanaman ini juga merupakan tanaman yang masuk ke kategori tanaman hias gantung. Maka dari itu cocok dijadikan hiasan rumah dan dapat dibuat dengan mudah.
Manfaatkan pengalaman menanam kokedama sebaik-baiknya dengan memilih tanaman yang cocok untuk teknik ini. Tanaman hias kuat yang tetap kecil, tumbuh lambat, dan toleran terhadap kondisi yang kurang dari ideal adalah tanaman hias terbaik untuk Kokedama.
Salah satunya yang dapat digunakan yaitu tanaman kantong semar (Nepenthes). Selain bentuk yang unik dan berbeda dengan tanaman lainnya.
Di Indonesia, kantong semar dikategorikan sebagai tanaman yang diutamakan pelestarian atau konservasinya. Tanaman ini pertama kali ditemukan di Indonesia pada tahun 1689 oleh J.P Breyne.
Hindari tanaman yang tumbuh terlalu besar atau terlalu cepat seperti monstera dan tunggu hingga lebih berpengalaman untuk mencoba kokedama dengan berbagai jenis tanaman. Kebun Raya Purwodadi memiliki para ahli untuk berbagi informasi dan ilmu pengetuan yang dikemas dalam kelas edukasi kokedama.
“Kelas edukasi kokedama merupakan salah satu kelas edukasi yang dapat diikuti oleh siapapun, baik pengunjung maupun aktivitas group. Hal ini selaras dengan pilar Kebun Raya yaitu salah satunya Edukasi,” ujar General Manger Kebun Raya purwodadi, Galendra Jaya, melalui siaran persnya, Selasa 16 Juli 2024.
Kelas edukasi ini dibuka untuk umum maupun group yang dapat diikuti oleh pengunjung yang hendak mengenal dan memahami kokedama lebih dalam.
Seperti pasangan suami istri dari Gresik ini yang datang ke Kebun Raya Purwodadi, selain berlibur dengan keluarga besarnya, mereka juga tertarik mengisi waktu liburnya dengan mengikuti kelas edukasi kokedama.
“Baru pertama kali ke Kebun Raya Purwodadi untuk berlibur dan mengikuti kelas edukasi ini. Selain dapat tanamannya yang pasti mendapat ilmu cara pembuatan dan merawatnya. Bakal datang kesini lagi untuk mengikuti kelas-kelas edukasi berikutnya,” ungkap Nizar Nazaruddin dan Sri Wahyuni, salah satu pengunjung Kebun Raya Purwodadi dari Gresik.
Tidak hanya kokedama, beragam kelas edukasi dapat diikuti oleh pengunjung Kebun Raya Purwodadi baik personal hingga group. Beberapa kelas edukasi yang ditawarkan di Kebun Raya Purwodadi selain kokedama, yaitu anggrek, terrarium, platycerium, propagasi, kompos, tabulampot hingga tanaman obat
Selain menyajikan edukasi yang berisi informasi bagi pengunjung untuk meningkatkan pengetahuan di bidang botani, kebun raya juga selalu mengutamakan pilar lainnya seperti konservasi, lingkungan dan pemanfaatan tanaman serta untuk merangsang tumbuh-kembangnya kesadaran, kepedulian, tanggung jawab dan komitmen masyarakat terhadap pelestarian tumbuhan.(*)