Bogor, AQLNews.id – Para Ketua Pengurus Anak Cabang (PAC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) se Kota Bogor, melakukan silaturahmi sekaligus berbuka puasa bersama di Seraya Pastry & Coffe, Tegallega, Bogor Tengah, Kota Bogor, pada Selasa (11/04/2023). Selain bertukar ide serta gagasan, mereka pun melakukan diskusi ringan menuju tahun politik.
Salah satu diskusi yang dilakukan oleh para pentolan pengurus banteng di tingkat kecamatan tersebut ialah, penjaringan serta pencalonan legislatif pada pemilihan umum (pemilu) tahun 2024 mendatang. Hal itu, menjadi bahasan menarik dan seru serta penuh perdebatan diantara mereka.
Hadir pada kesempatan itu, Ketua PAC PDIP Bogor Timur Rahmat Hidayat, Ketua PAC PDIP Bogor Barat Herdiansyah, Ketua PAC PDIP Tanah Sareal Jajat Sudrajat serta Ketua PAC PDIP Bogor Utara Denni Sumardi Siregar serta beberapa kader PDIP lainnya. Sedangkan Ketua PAC PDIP Bogor Tengah berhalangan hadir juga PAC PDIP Bogor Selatan.
Salah satu bahasan mereka adalah, tentang sistem pemilu proporsional yang akan diterapkan pada Pemilu mendatang. Yaitu antara sistem pemilu proporsional terbuka atau sistem pemilu proporsional tertutup.
Kedua sistem tersebut tentunya menjadi salah satu penentu dalam karir mereka selama mengabdi kepada partai berlambang banteng itu. Ketika para ketua PAC akan melaju dan bertarung dalam pemilihan legislatif, mereka tentunya akan diuntungkan pada saat diberikan nomor urut paling atas jika sistem pemilu proporsional tertutup jadi dilakukan.
“Saya pribadi sudah hampir 30 tahun menjadi kader banteng, dulu PDI saya jadi pengurus ranting hingga sekarang dipercaya menjadi pengurus PAC. Bagi saya pribadi tidak berharap untuk menjadi anggota dewan, namun begitu jika ada kesempatan serta peluang ya tentunya kami juga akan berjuang,” kata Ketua PAC PDIP Bogor Utara Deni Sumardi Siregar kepada media ini.
Denni melanjutkan, jika sistem pemilu proporsional tertutup dilakukan, tentunya ada baik maupun kekurangan bagi pengurus di tingkat bawah. Meskipun, dirinya akan sangat hormat dan mengikuti arahan partai dalam penentuan bakal calon legislatif.
“Bermimpi pun saya tidak (jadi anggota dewan), bagi kami sekarang yang penting bagaimana PDI Perjuangan di Kota Bogor khususnya, maupun di Jawa Barat meraih kemenangan dalam pemilu. Sehingga besarnya suara partai tentunya bisa mementukan raihan kursi di legislatif,” ujar Denni.
Ditempat yang sama, Ketua PAC PDIP Bogor Barat Herdiansyah, mengaku diskusi yang dilakukan hari ini lebih kepada silaturahmi antar ketua PAC. Ke empatnya saling bertukar pikiran serta berbicara tentang kepartaian hingga apa yang bisa dirasakan oleh masyarakat saat ini atau ke depan.
Selain itu, Herdiansyah juga membeberkan salah satu yang menjadi diskusi ringan kali ini adalah tentang pencalonan legislatif. Tentunya pada masing-masing daerah pemilihan (Dapil) para Ketua PAC akan memberikan nama-nama yang diminta oleh partai siapa saja yang akan maju pada dapilnya masing-masing.
“Pembahasan ringan saja, soal bakal calon legislatif juga akan menjadi pemikiran buat kami. Karena pada waktunya nanti kami harus menyodorkan siapa saja nama-nama yang diajukan. Tentunya bersama keterwakilan perempuan yang harus ada,” beber Herdiansyah.
Soal sistem pemilu proporsional terbuka atau tertutup, kata ketua PAC PDIP Bogor Barat itu, dirinya mengaku mengikuti arahan DPC, DPD hingga DPP. Artinya, kata dia, apa yang sudah diperintahkan oleh partai sebagai kader tentunya akan melaksanakan apa yang menjadi ketentuan.
“Kami menyesuaikan saja, terpenting bagaimana saat ini menyelami hati masyarakat dan untuk kepentingan rakyat,” tandas Herdiansyah.
(Win)