Santet. Pasti kata tersebut sudah tak asing bagi seluruh rakyat yang ada di Indonesia. Lantas mengapa “Santet” Ini tidak asing dan sangat kental dan menjadi budaya diseluruh Indonesia? Mari kita bahas!
- Sejarah Santet?
Menurut Budaya yang sudah tertanam di indonesia Santet adalah ilmu sihir yang bertujuan untuk mengganggu, merugikan, atau mencelakakan seseorang. Santet dilakukan dengan bantuan jin dan setan, serta menggunakan pesona, mantera, dan jimat. Santet dapat menyebabkan berbagai hal, seperti sakit, kematian, perceraian, kebencian, atau cinta.
Santet sudah dikenal oleh masyarakat Indonesia sejak masa kerjaan majapahit. Konon katanya Pada masa itu yang bisa menggunakan ilmu santet hanyalah penyihir – penyihir atau bahasa yang gampang dikenal dengan nama dukun. Dari sejarah yang beredar, Santet memiliki banyak sekali jenisnya seperti, Santet mahabbah (pelet/penarik cinta), Santet penghalang pernikahan, Santet pembawa penyakit dan masih banyak lagi
Pada masa itu Santet sering kali dijadikan sebuah ilmu ghoib yang bersifat merugikan masyarakat dan susah untuk dilawan. Kenapa susah dilawan? Karena pada masa itu tidak ada penelitian ilmiah, teori sains yang dapat membuktikan asal – usul dari cara Santet ini bekerja, sehingga orang kerap takut bila mereka akan diserang oleh ilmu Santet. Akan tetapi di pengujung akhir 2024 ini, teknologi semakin canggih dan terus berkembang, penelitian imiah dan teori Sains juga sudah memiliki akretidasi kejelasannya untuk membuktikan sesuatu yang belum jelas, termasuk Santet.
- Santet Hanya Dongeng Belaka?
Menurut Pakar paranormal Permadi menyangkal bahwa santet tidak dapat dibuktikan secara ilmiah. Pasalnya, selama ini, banyak kasus santet yang dapat dibuktikan melalui sejumlah alat-alat medis.
Namun, seorang Youtuber, sekaligus Influencer terkenal baru – baru ini ingin membuktikan keberadaan Ilmu santet ini. Dia di Channel Youtubenya Ferry Irwandi, membuat konten yang berjudul “Membongkar Santet & Indigo.” Yang dimana isi kontennya berisikan tweet twiternya berupa sebuah ujaran penatangan bagi para masyarakat Indonesia yang merasa memiliki ilmu Ghoib untuk menyantetnya. Dan tidak tanggung – tanggung, dirinya menghadiahkan sebuah mobil Alphard bagi siapa saja yang bisa menyantet dirinya.
Namun hingga Artikel ini dibuat, Ferry Irwandi selaku pembuat ujaran tantangan tersebut belum merasakan dampak dari ilmu santet tersebut, padahal dirinya sudah memberikan sebuah kejelasan bahwa “Kalau gua terbunuh dengan santet gua dan keluarga gua enggak akan pernah sekali lagi Gak akan pernah mempermasalahkan bahkan gua kasih Alpad gua kasih duit 1 miliar kalau terbunuh dengan Santet” Namun, yang ada bukan Santet yang menimpa dirinya, justru orang – orang yang mengaku – ngaku akan menyantet Ferry Irwandi justru tiba – tiba menghilang tanpa kabar, ataupun meminta maaf secara langsung ke Ferry Irwandi.
Tujuan Ferry Irwandy membuat konten pembuktian Santet seperti ini bukan semata – mata ingin menaikan exposure dia sebagai content creator, namun juga ingin membuktikan keberadaan ilmu santet dan mengedukasi masyarakat Indonesia agar masyarakat Indonesia bisa berfikir lebih kritis. Banyak orang yang menjadikan Hal ini sebagai pembenaran atas keyakinan mereka pada dukun santet Indigo dan lain sebagainya gitu tanpa memahami konteksnya secara utuh dan jelas.
- Kesimpulan
Kesimpulannya jika berbicara sesuatu hal yang mistis, ini semua akan balik lagi dari para keyakinan seseorang untuk mempercayainya maupun tidak. Tapi, perlu di ingat sebagai manusia yang beragama kita pun juga harus mempercayai kalau memang benar adanya hal – hal diluar sana yang memang tidak bisa dijelaskan secara ilmiah, namun bukan berarti karena akan hal itu kita jadi harus mempercayakan hal yang kita tidak ketahui sebagai sebuah parameter kebenaran. Padahal dalam agama islam, menganjurkan agar umatnya untuk mempelajari ilmu setinggi mungkin. Al Hafizh menjelaskan, “Ada yang mengatakan tentang tafsirannya adalah, Allah akan mengangkat kedudukan orang beriman yang berilmu dibandingkan orang beriman yang tidak berilmu. Dan pengangkatan derajat ini menunjukkan adanya sebuah keutamaan…” tulisnya dalam Kitab Fathul Bari.
Dan jika kita berkaca dari kitab Fathul Bari, sebagai orang beriman kita harus pun harus tetap berilmu, dan sebagai orang yang berilmu kita juga harus memastikan kebenaran dari suatu hal yang belum jelas baik itu yang bersifat material maupun non material, dengan tujuan mengedukasi masyarkat dan juga menjalankan perintah agama untuk selalu mencari kebenaran dengan landasan ilmu. Hal ini sejalan dengan ajaran Islam yang mengutamakan penggunaan akal dan pengetahuan sebagai sarana untuk memahami dunia, baik yang terlihat maupun yang tak kasat mata.